Senin, 28 November 2011

Diposting oleh Abdul Kholikin

h1

Warga Margabakti Nikmati Air Bersih

10 Februari 2010
Kadugede, IB
Sedikitnya 50 KK (kepala keluarga) di Dusun Pahing Desa Margabakti Kecamatan Kadugede, kini bisa menikmati air bersih. Ini setelah di desa tersebut dibangun sumur bor yang memanfaatkan dana dari program PPIP (Program Percepatan Imprastruktur Perdesaan)..
Ketua OMS (organisasi masyarakat setempat), Sahro menyebutkan, sumur bor yang dibangun menggunakan mesin mersibel otomatis bertenaga listrik. Tinggi dan panjangnya, kata dia, 100 meter x 50 cm. Dibuat pula satu hydran (bak penampung air) besar dan empat yang kecil. “Namun hydran kecil yang berjumlah empat buah itu murni dari swadaya warga,” katanya.
Menurut dia, sebelum dibangun sumur bor masyarakat sangat sulit sekali mendapatkan air bersih. Untuk mandi, minum dan lain sebagainya warga harus rela berjalan kaki sekira 100 meter. “Alhamdulillah sekarang keinginan warga untuk mendaptkan air bersih bisa terpenuhi. Tidak menutup kemungkinan akan bisa memasok warga satu desa,” terangnya.
Dia mengatakan, selain untuk membangun sumur bor, dana PPIP pun dialokasikan untuk merehab jalan lingkungan dengan panjang 1000 meter x 1,5 meter, pemasangan drainase dengan ketinggian 50 meter dan melakukan penebingan sepanjang 150 meter x 1 meter.
Kuwu Margabakti, Imung merasa bersyukur atas suksesnya pembangunan sumur bor itu. Sebelumnya, dia memperkirakan di lokasi tersebut air tidak akan bisa keluar. “Saya bersyukur karena akhirnya sumur itu ada airnya. Air sebagai pemenuh kebutuhan vital akhirnya bisa dirasakan warga kami,” ucapnya. (CR)
h1

Tiga Desa di Cibeureum Akan Gelar Pilkades

10 Februari 2010
Cibeureum, IB
Tiga desa di Kecamatan Cibeureum akan segera menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades). Pilkades dilakukan untuk menggantikan Kuwu Tarikolot Ewo Tarwa, Kuwu Sukadana, H. Ewo Rusdiana yang akan berakhir pada Februari 2010 ini, serta Kuwu Kawungsari, Wawan Hernawan, S.Pd yang akan berakhir pada Mei mendatang. Yang terakhir ini kemungkinan mencalonkan kembali.
“Pada Pilkades di Desa Tarikolot sudah muncul calon tunggal yakni Ambari,” kata Sekdes Tarikolot, Liwon, Kamis lalu. Menurut Sekdes Liwon, Pilkades akan dilaksanakan pada Maret depan, disesuaikan dengan jadwal dari Pemkab Kuningan.
Selama kepemimpinan Ewo Tarwa, di Desa Tarikolot ini telah dilaksanakan pembangunan jalan baru dari program PKP (padat karya produktif) yang berhasil membangun jalan sepanjang 850 meter di Blok Sawah Tonggoh. Sedangkan untuk penataan jalan lingkungan memanfaatkan dana dari program peningkatan imprastruktur perdesaan untuk kawasan perbatasan yang baru usai belum lama ini.
“Yang  sangat membanggakan jalan lingkungan yang telah diperbaiki itu mencapai 4500 meter, dari rencana awal hanya 2.800 meter. Ini karena masyarakat meminta agar seluruh jalan diaspal,” kata Liwon. (tan)
h1

TPK PNPM Desa Sindangsuka Utamakan Mutu

10 Februari 2010
Luragung, IB
Desa Sindangsuka merupakan salah satu desa penerima PNPM Generasi dan Open Menu di Kecamatan Luragung. Khusus dari PNPM Open Menu digunakan untuk memperbaiki Jembatan Cisande dengan rencana anggaran sebesar Rp.  Rp.96.479.500 ditambah swadaya masyarakat sebesar Rp. 11.858.000.
Pengerjaan jembatan yang menghubungkan Desa Sindangsuka dengan Desa Cikandang Kec. Luragung ini telah dimulai pada Minggu (24/12) lalu. “Hingga kini pengerjaan pekerjaan senderan jembatan bagian barat itu telah mencapai 80 persen. Mudah-mudahan bisa selesai Februari depan,” kata Rusadi (41), ketua pelaksana kegiatan (TPK), Sabtu (30/1).
Menurut Rusadi, senderan  jembatan yang dibangun berukuran panjang 20 meter dengan tinggi 7 meter. Selain itu, dibangun pula riul kanan kiri jalan sepanjang 250 meter.
Perbaikan jembatan, katanya, merupakan prioritas guna menunjang jalur perekonomian masyarakat yang sebagian besar petani, sekaligus untuk mengantisipasi musim hujan yang dapat menghantam jembatan yang dibangun tahun 1982 ini.
Ia mengungkapkan pengerjaan jembatan itu lebih mengedepankan mutu. “Semoga dengan mengedepankan mutu, sarana ini dapat digunakan warga dalam jangka waktu yang cukup lama,” tandasnya.
Kedepannya, kata ketua LPM Desa Sindangsuka ini, akan diprogramkan pembangunan jalan tembus radi desanya menuju Desa Cikandang.
Terpisah, Kuwu Sindangsuka, Maman Suparman, BSc, mengaku merespon keinginan untuk meneruskan membangun senderan jalan sepanjang 1600 meter sebagai penyambung jalan ke Desa Cikandang. Ia berharap keinginan itu pun mendapat respon dari warga Desa Cikandang dengan membuat sebuah jembatan lagi. “Bila semua sudah terlaksana tinggal pemeliharaan,” kata Maman. (gie)
h1

Warga Dusun Cirahayu Merasa Jadi WNI

10 Februari 2010
Ciwaru, IB
Beragam kegiatan pembangunan infrastruktur secara intensif dilakukan di Desa Citundun Kec.Ciwaru. Dana penguatan imprastruktur di kawasan perbatasan dari Pemrov Jabar sebesar Rp. 100 juta itu digunakan untuk pangaspalan jalan di Dusun Cirahayu.
Menurut Kuwu Citundun, Ahmad Wahid saat ditemui IB, Senil pekan lalu, pengaspalan jalan desa dari Dusun Cirahayu menuju Dusun Karangsari sepanjang 900 meter. Ia merinci, dari dana bantuan provinsi digunakan untuk mengaspal sepanjang 700 meter dan sisanya 200 meter merupakan swadaya masyarakat. Selebihnya dimanfaatkan untuk pengerasan kelanjutan jalan itu sepanjang 1500 meter.
Kadus Cirahayu, Rosidi (55) mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterimanya. Hal itu sejalan dengan harapan masyarakat yang menginginkan jalan itu diaspal. “Kakara ngarasa (baru sekarang merasakan) diaku jadi warga Indonesia,” ucap Rosidi.
Untuk kekurangan dalam pengaspalan 1500 meter, Ahmad Wahid telah mengajukan permohonan bantuan ke Perum Perhutani Kuningan. “Kami pada Mei mendatang merencanakan akan mengaspal 600 meter, dan sisanya minta bantuan Perum Perhutani,” kata Ahmad Wahid.
Ia pun masih punya PR (pekerjaan rumah) yakni melanjut kan jalan poros desa, dari desanya menuju Desa Sagaranten sepanjang 900 meter. Pada ruas jalan itu, 100 meter diantaranya belum bisa digarap karena warga minta ganti rugi. “Dalam pelaksanaannya kami akan bekerjasama dengan Pemdes Sagaranten,” ujarnya. (gie)
h1

Posyandu Windusari Miliki Sekretariat

10 Februari 2010
Nusaherang, IB
Setelah menunggu lama, akhirnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Windusari Kecamatan Nusaherang bakal terwujud. Hal itu nampak saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Posyandu, Kamis (28/1), oleh Camat Nusaherang, Drs. Sadudin, M.Si.
Kuwu Windusari, Nono Suratno menjelaskan, Posyandu dibangun di atas lahan seluas 56 meter² dengan dana dari PNPM Mandiri Perdesaan 2009.
Sanedja, Ketua TPK PNPM Desa Windusari menyebutkan, dana yang digunakan untuk membangun Posyandu berukuran 36² itu sebesar Rp. 49.315.045, ditambah swadaya masyarakat Rp. 1,8 juta. Sedangkan dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dialokasikan untuk empat kelompok, masing-masing Rp. 5 juta.
Camat Sadudin mengatakan, Desa Windusari merupakan satu dari tiga desa yang memprioritaskan PNPM untuk sarana kesehatan. Dua lainnya yakni Desa Kertayuga dan Desa Jambar. “Di Kecamatan Nusaherang ada enam desa penerima PNPM, tiga diantaranya fokus pada bidang kesehatan,” katanya.
Poskesdes Kertayuga
Di Desa Kertayuga, dana PNPM Mandiri Perdesaan digunakan untuk membangun Poskesdes (Pos Kesehatan Desa). Menurut Ketua TPK PNPM Desa Windusari, Sukarya, Poskesdes yang dibangun berukuran 9,5 x 3,5 meter dengan biaya Rp. 59.805.389, ditambah Rp. 1 juta swadaya masyarakat.
Dia mengaku sangat gembira dengan adanya PNPM. “Mudah-mudahan tahun berikutnya Kertayuga bisa dapat lagi program ini. Dan mudah-mudahan pelaksanaan pembangunan Poskesdes di desa kami bisa memberdayakan masyarakat miskin,” katanya.
Disamping itu, lanjutnya, SPP sebesar Rp. 25 juta dialokasikan untuk empat kelompok dengan jumlah peminjam 38 orang. Pinjaman bervariasi dengan jatuh tempo pengembalian selama satu tahun. (CR/den)
h1

dr. Ribka Ciptaning: Kader PDIP Jangan Pernah Jauhi Rakyat

10 Februari 2010
Kuningan, IB
“Ingat kita besar bukan karena birokrat dan penguasa, melainkan karena kekuatan rakyat. Untuk itu jangan pernah ada kader PDI Perjuangan menjauhi masyarakat,” kata dr. Ribka Ciptaning, Ketua Komisi IX DPR RI saat HUT PDIP ke 37 dan pembukaan Konfercab DPC PDIP Kab. Kuningan, di GOR Ewangga, Minggu (10/1).
Dokter Ribka mengatakan, PDIP dibangun dengan darah dan air mata. “Kita berjuang melawan rezim otoriter Orde Baru. Sekarang enak, masuk partai karena ingin jadi caleg, bupati atau walikota,” katanya.
Ia menuturkan kisah pahitnya sebagai kader PDIP dengan berpegang teguh pada dasar idiologi Pancasila 1 Juni 1945. “Saya merupakan alumni Fakultas Kedokteran UI. Meneruskan S.2 di Polda dan S.3 di BIN (Badan Intelijen Negara),” jelasnya.
Karir politiknya, diawali dengan menjadi Korcam di Kabupaten Tanggerang, kemudian menjadi pengurus DPC Tanggerang. Merangkak naik menjadi pengurus DPD PDIP Jabar tahun 2000, dan pada tahun 2005 seiring pemekaran Provinsi Banten, Ia menjadi pengurus DPD PDIP Banten. Tahun 2004 dipercaya menjadi anggota DPRD RI, bahkan kini dipercaya menjadi ketua Komisi IX DPR RI.
Sebagai ketua Komisi IX, Ia kukuh memperjuangkan rumah sakit tanpa kelas dan murah. Ini karena kesehatan merupakan hak rakyat. Dan rakyat tidak boleh dibeda-bedakan.
HUT PDI Perjuangan ke 37 plus pembukaan Konfercab PDIP Kab. Kuningan dan pelaksanaan Konfercab dilakukan di tempat berbeda. Untuk Konfercab dilaksanakan di Wisma Permata. Dalam Konfercab, H. Acep Purnama, SH berhasil mempertahankan tahtanya sebagai ketua DPC PDIP. Selama periode 2010-2015, Ia akan didampingi pengurus lainnya diantaranya Wakil Ketua Rana Suparman, S.Sos, Sekretaris Tresnadi dan Bendahara Bidan Hj. Eli Rusliati.
Turut hadir, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmana, MM, Kapolres Kuningan AKBP H. Nurullah SH, MH (kini Kapolres Sumedang), Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Ayi Vivananda, S.Sos, pimpinan parpol, ormas, ketua KPU, pengurus DPC, PAC dan ranting PDIP, Muslimat NU, dan Ketua Tanfidziah PCNU Kab. Kuningan HR Mahmud Silahudin.
Ketua DPC PDIP Kab. Kuningan, H. Acep Purnama, SH mengaku tak ragu lagi atas kepercayaan besar dari masyarakat terhadap partai yang dipimpinnya. Dia sempat menyebutkan adanya kader partai yang menjaga jarak dengan masyarakat. “Perilaku menjauhi rakyat merupakan tindakan tidak terpuji. Karena partai kita berbasiskan kerakyatan, keadilan sosial dan mengakui keanekaragaman suku, agama dan ras,” terang Acep.
Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, S.Sos, mengungkapkan ada tiga indikator dalam melaksanakan pembangun-an yang disebut IPM (indek pembangunan manusia) meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan daya beli, dengan harapan meningkatnya taraf hidup masyarakat.
Menurut Aang, sebagai partai pemegang suara terbanyak, PDIP telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan dan upaya menciptakan suasana yang kondusif. Mereka juga mampu menyalurkan aspirasi masyarakat secara konstitusional dalam rangka kebijakan daerah.
Selaku Depercab, Ia mengaku sering memberikan masukan agar partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran ini mampu memenangkan setiap momen politik, mulai Pilkada, Pilpres dan Pileg. “Sebagai kader senior, Saya sering menjadi pananyaan (tempat bertanya) bagi kader muda. Karena itu, PDIP harus mampu mendulang suara lebih banyak dari partai lainnya. Bandingkan saja, pada Pileg 2014 mendatang, PAN sudah menargetkan 20% dan Golkar 30%. Kita jangan kalah oleh mereka,” tegas Aang.
Kader dan simpatisan PDIP, kata Aang, harus bangga, Kuningan yang dulu jelek sekarang berubah lebih bagus, yang tadinya tidak punya sekarang punya. “Itu karena kepemimpinan kader PDIP yang bagus. Ke depannya (2013, red) Kuningan harus dipimpin oleh kader PDIP lagi. Saya sendiri bersama Pak Momon pada Pilkada lalu berhasil meraih suara 74%, karena kader PDIP benar-benar membangun Kuningan,” tandasnya.
Aang meminta agar PDIP bisa memenangkan kompetisi (pemilihan umum) secara sehat, karena di Kuningan belum pernah ada konflik secara fisik. Tidak ada kata lain, pengurus DPC 2010-2015 harus punya komitmen, dan kemampuan menjaga keharmonisan. Salah satu komitmen dan sikap tegas ditunjukkan Ketua Umum DPP PDIP, Hj. Megawati Soekarnputri.
“Demi Allah Saya bangga, ketika Ibu Mega menolak kadernya untuk duduk menjadi menteri. Ini menunjukkan sikap yang tegas dan tidak pernah goyah,” ungkap Aang.
Wakil Ketua DPD PDIP Jabar, Ayi Vivananda, S.Sos mengawali orasinya dengan bertanya, apa yang menyebabkan kita tetap bertahan? Dijawabnya, karena roh kita kerakyatan. Oleh karena itu, harapnya, konsolidasi kader, program, personal harus ditingkatkan agar menang dalam Pemilu mendatang.
“Kita harus malu, sebagai negara yang kaya dan besar, tapi kacang kedelai saja harus impor dari AS. Jeruk, anggur, apel dari luar negeri. Ini karena SDM kita kalah saing,” kata Wakil Walikota Bandung ini.
Bahkan, lanjutnya, pada 2010 ini menurut informasi dari HKTI, 80 komoditas akan masuk dari China tanpa pajak. Puluhan ribu pabrik akan bangkrut dan jutaan buruh akan menganggur. Begitu pula dalam sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM, sangat ironi. Meski SD dan SMP gratis, tapi biaya di SMA dan perguruan tinggi mahal.
Dampaknya, terlihat dari contoh, ketika orang Australia bekerja di Indonesia,mereka langsung mendapatkan posisi manajer. Namun manakala orang kita mau menjadi TKI, hanya menjadi pembantu rumah tangga saja. Begitu pula mau berobat betapa mahalnya dan menjadi beban rakyat. (tan)
h1

Yudi Budiana Targetkan PG Raih 30% Suara Pileg

10 Februari 2010
Kuningan, IB
Ketua DPD Partai Golkar Kab. Kuningan, H Yudi Budiana, SH menargetkan perolehan suara 30 persen pada pemilu legislatif  2014 mendatang. Bila target itu tidak tercapai, Ia bersedia mengundurkan diri dari jabatannya.
Untuk mencapai target itu, perlu dukungan komitmen bersama dan sikap konsisten dari jajaran pengurus dan konstituen partai berlambang pohon beringin. Hal itu selaras dengan hasil munas dan arahan Ketua Umum PG Ir. H. Aburizal Bakrie pada HUT Gokar lalu yang menargetkan 30 persen suara pada pileg 2014.
Target itu disepakati dengan ditandatangani oleh Yudi Budiana dalam fakta integritas di hadapan ketua DPD PG Jabar, H. Irianto MS. Syafiuddin alias Yance, pada pelantikan DPD PG Kab. Kuningan, Minggu (3/1).
Yudi mengatakan, persaingan politik ke depan semakin ketat dan berat, karena penuh dinamika, dan penilaian masyarakat yang makin kritis. PG harus menjadi partai yang mandiri dan peka akan kebutuhan masyarakat untuk selalu menyerap aspirasi masyarakat. Begitu pula bagi petugas partai di legislatif agar mampu menempatkan sesuai fungsinya yakni legislasi, pengawasan dan anggaran.
“DPD PG dengan pemerintahan akan tetap setara dalam menjalankan kemitraan, baik di pusat maupun di daerah. Namun akan kritis dan menegur bila tidak berpihak pada rakyat,” kata Yudi.
Target 30%, kami akan optimalkan roda organisasi sesuai mekanisme. Target tercapai bila pengurus bahu-membahu, bukan hal yang mustahil bahkan akan meleampuai harus ada kerjasama ang baik vertical maupun horizontal.
Pelantikan DPD Partai Golkar Kab. Kuningan periode 2009-2015 di Sekretariat DPD PG Kab. Kuningan, Minggu (3/1) oleh Ketua DPD PG Jabar, DR. H. Irianto MS Syafiudin, M.Si.
Ketua Panitia, Ir. Abrianto Setiawan, M.Si mengatakan,  pelantikan ini dihadiri Bupati Kuningan, H. Aang Hamd Suganda, Wakil Bupati Drs. H. Momon Rochmana, MM,  Kapolres, pimpinan parpol, ormas yang melahirkan dan dilahirkan PG, organisasi sayap PG, PP, jajaran DPD PG, dan PK sekira 400 orang. “Pelantikan ini merupakan rangkaian terakhir Musda X, periode 2009-2015 yang berjumlah sekira 82 orang pengurus harian dan pleno,” kata Abiryanto.
Untuk posisi Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) disepakati oleh jajaran DPD yakni DR. H.E Kuswandy AM, M.Pd, mantan Kadisdik Kuningan.
Dengan dana berasal dari Ketua terpilih H. Yudi Budiana, Asep dan H. Momon Rochmana, karena dana DPD kosong, sekira Rp. 42,5 juta.
“Jangan cuma pidatonya saja yang semangat tapi kerjanya memble. Mari kita bangkitkan bersama-sama. Jangan tukcing. Perlu diingat bahwa parpol bukan perusahaan yang mengharapkan gaji. Di parpol tidak ada untung rugi. Yang ada cuma kalah menang,” tandasnya.
Kalah menang itu dicontohkan oleh Yance seperti kekalahan Golkar oleh Demokrat. Dikatakan dia, seharusnya kader Golkar malu dengan usia partai 45 tahun dikalahkan oleh partai yang baru.
“Kita di KO sama Demokrat yang baru berusia dua periode. Sedangkan Golkar sudah 45 tahun. Untuk itu, mari kita bangkitkan Golkar dengan tindakan nyata, komitmen, konsistensi dan dicintai rakyat. Tak perlu itu retorika. Yang penting berani berkoban dan siap menerima segala resiko,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Yance juga menyinggung soal pilbup. Pihaknya mengharapkan, Yudi yang sekarang dilantik sebagai ketua DPD bisa menggantikan posisi H. Aang Hamid Suganda kelak.
Pengurus Harian dan Bagian, berjumlah 82 orang, diantaranya ketua H. Yudi Budiana, Sekretaris Uha Suhardi, dan Bendahara Pipin Firmansyah, AMd. Didominasi muka baru 70% dan dari pengurus lama 30%. (tan)
h1

Menag Ajak Berakhlak Mulia dan Budaya Kerja Profesional

10 Februari 2010
Kuningan, IB
Menteri Agama RI, H. Surya Dharma Ali dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda mengajak kepada para pejabat dan karyawan di lingkungan Departemen Agama untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama, akhlak mulia dan menampilkan budaya kerja yang profesional.
Hal itu diungkapkan saat peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 64, di Pandapa Paramarta Kuningan, Senin (4/1).
Pada kesempatan itu, dikemukakan pula bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Depag tidak hanya menyangkut pembaruan organisasi, tata kerja dan administrasi yang harus memenuhi prinsip-prinsip Good Governance saja. Tetapi harus menyentuh pembaruan sikap mental dan budaya kerja yang lebih baik.
Sebagai aparatur Depag yang menyandang nilai-nilai agama, akhlak dan moral, kita seharusnya berada paling depan dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari praktik KKN dan perbuatan melanggar hukum lainnya. Apalagi agama mengajarkan kepada kita untuk terus berbuat kebajikan dan meninggalkan perbuatan tercela.
Sesuai tema peringatan Hari Amal Bhakti Departemen Agama tahun ini, yaitu “Mewujudkan Bangsa Berakhlak Mulia Menuju Negara Sejahtera”, kita semua diingatkan bahwa sebagai bangsa yang besar, selain diperlukan kemajuan bidang fisik dan intelektual, juga diperlukan kemajuan di bidang akhlak atau moral.
Ia menghimbau kepada semua jajaran aparatur di lingkungan Departemen Agama untuk terus memperbaiki diri dan memacu kemajuan dari berbagai ketinggalan yang dirasakan selama ini serta mengatasi berbagai masalah yang ada, sehingga Departemen Agama dapat menjadi teladan yang dapat dibanggakan oleh masyarakat. “Tidak mungkin kita bisa menangani masalah umat, jika organisasi kita sendiri bermasalah, “kata Surya Dharma Ali.
Ia mencontohkan, misalnya koordinasi, komunikasi, dan informasi yang tidak berjalan dengan baik, atau kemampuan SDM yang belum seimbang dengan beban kerja organisasi.
Ketua Panitia HAB 64 Depag Kab. Kuningan, H. Yusron Kholid menjelaskan, hari amal bhakti (hari berdirinya) Depag yang diperingati setiap tahun oleh seluruh jajaran Depag mulai pusat sampai daerah sebagai ungkapan syukur dan momentum yang tepat untuk silaturahim dan pembinaan bagi seluruh jajaran Depag.
Ia menyebutkan, rangkaian kegiatan dimulai sejak 30 Desember 2009 hingga 4 Januari 2010.
Pada akhir acara Bupati Kuningan berkenan menyerahkan penghargaan kepada juara lomba KUA Percontohan, keluarga sakinah, lomba masjid percontohan, dan Porsen MI dan MA.
Kegiatan lainnya, penyelesaian sertifikasi tanah wakaf 25 lokasi bantuan Pemda Kuningan untuk Ponpes, MD, masjid dan mushola. Menghimpun zakat profesi dari karyawan Depag sebesar Rp. 54,8 juta dan langsung menyetorkan ke BAZ Kuningan, UPZ Depag menerima 25% untuk mustahiq sebesar dan disalurkan kepada Sukwan di KUA.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan  komitmen, integrasi dan kesadaran terhadap tugas yang diemban sebagai keluarga besar Depag, dalam pelayanan dan pembangunan bidang agama. (tan)
h1

Peringatan Ultah Kecamatan Pancalang Meriah

10 Februari 2010
Pancalang, IB
Kecamatan Pancalang Kab. Kuningan melaksanakan peringatan ulang tahun ke 9 dengan meriah, Selasa (12/1). Acara yang dilaksanakan diantaranya hiburan dangdut, turnamen voli ball putra/putri, donor darah, dan pengecatan seluruh Poskamling di Kecamatan Pancalang.
Acara dihadiri Bupati Kuningan dan unsur Muspida, pimpinan SKPD, camat se-Kab Kuningan, mantan camat Pancalang, para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga masyarakat Kecamatan Pancalang.
Camat Pancalang Dra. Eni Sukarsih, M.Si mengatakan, sejak diresmikan 12 Januari 2001, Kecamatan Pancalang membutuhkan optimalisasi pembangunan di berbagai bidang. Apalagi, kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kab. Cirebon.
Untuk pembangunan yang telah dilaksananakan selama 2009, kata Eni, diantaranya membangun lapang voli ball di komplek kantor kecamatan secara swadaya dan membangun jalan poros dari Desa Pancalang, Rajawetan dan Desa Tenjolayar melalui program TMMD.
Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda mengatakan, bertambahnya usia harus dijadikan wahana intropeksi bagi peningkatan kualitas organisasi kecamatan dan aparatur untuk terus berkiprah dalam pembangunan yang berkelanjutan. “Peringatan ultah juga merupakan repleksi terhadap penyelenggaraan pemerintah dan intropeksi bagi program kegiatan yang telah dilaksanakan,” terangnya.
Menurut Bupati, kecamatan sebagai unsur perangkat daerah perlu melakukan inovasi kinerja aparaturnya. Sehingga, pelayanan yang diberikan bisa memuaskan.
Terkait masalah IPM Kecamatan Pancalang yang menempati angka 70,27 poin, Bupati meminta agar perangkat kecamatan dan SKPD Kec. Pancalang bisa mengeksplorasikan beberapa bidang garapan. “IPM Kab. Kuningan pada 2008 sebesar 71,31 poin, sedangkan Kec. Pancalang 70,27 poni. Ini berarti IPM Pancalang masih dibawah rata-rata. Eksplorasi beberapa bidang garapan,” katanya. (rml)
h1

Jalan Subang – Gunung Aci Rusak Parah

10 Februari 2010 Subang, IB
Menikmati perjalanan dari Desa Subang menuju Desa Situgede dan  Desa Gunung Aci Kecamatan Subang, merupakan perjalanan yang melelahkan. Apalagi untuk warga sekitarnya. Karena kondisi jalan terutama dari Blok Tarikolot menuju Blok Manglayang Desa Subang sudah rusak parah dan lama tidak tersentuh perbaikan.
Camat Subang, Dedi Kurniadi, S.Sos membenarkan jalan itu memang sudah lama tidak diperbaki. “Mudah-mudahan pada tahun 2010 ini bisa segera tuntas diperbaiki agar warga ke dua desa (Desa Situgede dan Gunung Aci, red) itu dapat menikmati licinnya jalan aspal,” kata Dedi, di ruang kerjanya, Kamis (14/1).
Rencananya, kata Dedi,  ruas jalan sepanjang 4 KM itu akan diperbaiki dari PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat) Mandiri Perdesaan sepanjang 2 KM, dan sisanya mudah-mudahan dapat dituntaskan oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Memang kondisi ruas jalan itu agak unik. Meskipun jalan itu masuk wilayah Desa Subang, namun yang akan memperbaikinya adalah warga Gunung Aci dan Situgede. Itu karena kedua warga desa inilah yang lebih banyak menggunakannya. Rencananya dari dana PNPM Mandiri itu akan digarap sepanjang 1.300 meter oleh warga Desa Gunung Aci dan 700 meter oleh warga Desa Situgede.
Menurut Dedi, kondisi imprastruktur jalan dan jembatan yang rusak dialami pula oleh warga Desa Jatisari. Sejak 2008 lalu, jembatan yang menghubungkan Desa Jatisari dan Desa Pamulihan terputus akibat bencana alam, dan kini hanya diganti dengan jembatan dari bambu. Sehingga arus kendaraan roda empat terputus, apalagi kondisi jalannya pun sepanjang 500 meter juga cukup parah.
Apabila akan diperbaiki, menurut Fasilitator Kecamatan (FK PNPM), Agus, maka diperlukan dana sekira Rp. 575 juta. Itupun hanya untuk jembatan. Sedangkan kemampuan dana dari PNPM bila memang mau dipaksakan hanya sampai Rp. 350 juta. “Dana sebesar tiga ratus lima puluh juta itu hanya untuk jembatan saja, itupun bila disetujui dalam MAD. Kalau ingin mencukupi untuk membangun jalan dan jembatan harus ditopang dari anggaran daerah,” terang Agus.
Kuwu Gunung Aci, Mohammad Enjen menjelaskan, upaya untuk memperbaiki jalan menuju Subang dari desanya terus dilakukan, termasuk kerjasama dengan Desa Situgede dan Subang. Sayangnya, Desa Subang pada tahun ini tidak kebagian dana PNPM Mandiri sehingga tidak bisa berpartisipasi untuk membangun ruas jalan yang rusak itu.
Desa Situgede dan Gunung Aci memang merupakan dua desa terpencil dan tertinggal di Kecamatan Subang yang hanya dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat hard top. Sehingga perlu dan masih  memerlukan peningkatan imprastruktur, dan sarana penunjang lainnya. Sedangkan jalan lingkungan terbilang lumayan, karena dua tahun lalu sudah diperbaiki, termasuk tahun ini dari dana penguatan imprastruktur.
Dari dana penguatan imprastruktur di kawasan perbatasan sudah dipergunakan untuk pengaspalan jalan di Blok Kancana, sepanjang 1300 meter. Pengerjaaan jalan di lokasi ini cukup membanggakan karena tingginya partisipasi masyarakat. Yang bekerja tak hanya laki-laki saja namun perempuan dan anak-anak pun ikut terlibat. Bahkan  makanan pun ikut disajikan setiap harinya, sehingga pengerjaan jalan yang rencananya tiga mingu bisa dipercepat menjadi tiga hari.
Seorang warga Desa Situgede, Abdurahman, menjelaskan, di desanya belum lama ini telah selesai diaspal jalan sepanjang satu kilo meter yang menghubungkan Dusun Manglayang dan Gawangsa. (tan/den)SUMBER:IDENTITAS BANGSA

0 komentar:

Posting Komentar

pesan2

Primbon