Rabu, 22 Februari 2012

Diposting oleh Abdul Kholikin


Ayah yang marah memasukan bayinya ke dalam kuali air mendidih
Bayi 1
Ada saat dimana manusia melakukan kekejaman yang melebihi binatang, kekejaman yang bahkan tak akan pernah terpikirkan oleh kebanyakan orang, tetapi hal itu terjadi.
Mr. Huang seorang alcoholic berusia 47 tahun, yang sekaligus pemilik pabrik mie, pulang dalam keadaan mabuk ke pabrik mie yang berada di dekat rumahnya. Kemudian seperti biasa dia bertengkar dengan sang istri, saat keributan terjadi sang istri sedang menggendong bayi mereka yang berusia baru 10 bulan. Karena sangat emosi dan tidak dapat mengontrolnya, pria tersebut merebut bayi perempuannya dari tangan istrinya dan melemparkannya ke dalam kuali berisi air mendidih untuk merebus mie.
Bayi 2
Sang istri tentu saja sangat shock dan langsung mencoba menyalamatkan sang bayi, tetapi  terlambat, karena 90% tubuh sang bayi sudah melepuh karena air yang sangat panas. Sang ibu lalu mencoba menyiram sang bayi dengan air keran dan mencoba melepas baju sang bayi, akan tetapi hal itu malah menambah kesakitan yang diderita sang bayi, karena sebagian besar kulitnya jadi terkelupas.
Lalu sang ibu berlari ke rumahnya membawa bayi nya untuk minta pertolongan saudaranya yang kemudian membantunya membawa sang bayi ke Rumah Sakit.
Para dokter di Rumah Sakit menggambarkan bagaimana kesakitan yang mendera sang bayi bagaikan diiris-iris oleh ribuan pisau tajam.
Polisi yang datang ketempat kejadian untuk menangkap sang ayah, menemukan Mr. Huang sedang memasak mie, seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu apapun. Di kantor polisi, setelah cukup sadar, beberapawaktu kemudian Huang menyesali perbuatannya, dan mengatakan bahwa dia tidak pernah berniat melemparkan bayinya ke air panas.
Bayi 3
Setelah dilakukan perawatan kondisi sang bayi mulai membaik, tetapi pada hari senin malam kondisinya memburuk, tiga hari kemudian pada pukul 10:05 AM bayi berusia 10 bulan itu meninggal dunia di ruang Gawat Darurat Rumahsakit Changhua Christian Hospital
Via : http://news.sina.com.cn/

0 komentar:

Posting Komentar

pesan2

Primbon