Rabu, 08 Februari 2012

Diposting oleh Abdul Kholikin

Allah (SWT) menciptakan manusia pertama (Adam), diceritakan dalam Kitab Suci Al-Qur’an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 macam kejadian. Berikut susunan ayat-ayatnya:

1. Di Surat Ar-Rahman, 55: 14 “Dia (Allah) menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (Tanah yang dibakar)”. Yang dimaksud dengan kata “Shal-shal” di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni “Zat pembakar” atau Oksigen.

2. Di ayat itu disebutkan juga kata “Fakhkhar”, yang maksudnya ialah “Zat Arang” atau Carbonium.

3. Di surat Al Hijr, 15: 28. “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku (Allah) akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (berupa)”. Di ayat ini tersebut juga kata “Shal-shal”, telah diterangkan di atas, sedangkan kata “Hammaa-in” di ayat tersebut ialah “Zat Lemas” atau Nitrogenium.

4. Di Surat As Sajdah 32: 7. “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. Yang dimaksud kata “thien” (Tanah) di ayat ini ialah: “Atom Zat Air” atau Hidrogenium.

5. Di Surat Ash Shaaffaat 37: 11. “Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekkah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa[1273] yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.” [1273]. Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain. Yang dimaksud dengan kata “lazib” (tanah liat) di ayat ini ialah: “Zat Besi” atau Ferrum.

6. Di Surat Ali Imran 3: 59. “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa (Jesus) di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.”. Yang dimaksud dengan kata “turab” (tanah) di ayat ini ialah: “unsur-unsur asli yang terdapat di dalam tanah” yang dinamai “Zat-zat Anorganis”.

7. Di Surat Al Hijr 15: 29. “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].”. [796]. Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

Kesimpulan:

Ketujuh ayat Al-Qur’an tersebut, bahwa Allah telah menunjukkan tentang proses kejadian ”Nabi Adam (AS)” sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).

Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “Fakhkar” yakni Carbonium (zat arang) dengan “shal-shal” yakni Oksigenium (zat pembakar) dan “hamaa-in” yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (zat air).

Jelasnya, adalah persenyawaan antara Fakhkar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14. Shal shal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14 Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28 Thien (Hidrogenium = zat air) dalam surat As Sajdah ayat 7. Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Silcum dan Mangaan, yang disebut “lazib” (zat-zat anorganis) dalam surat As Saaffaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut “turab” (zat-zat anorganis} dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat zat anorganis yang terpandang penting ialah “Zat Kalium” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dipandang penting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.

Dengan berlangsungnya “Proteinisasi”, menjelmakan “proses pergantian” yang disebut “Substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron kosmik (cosmic) yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga “sebab ujud” atau “Causa Formatis”. Adapun sinar cosmic itu ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (Jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung, telinga dan seterusnya.

Sampai disinilah tentang ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia / Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenchap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.

Begitulah Al-Qur’an menerangkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia sempurna.

Catatan:

Manusia (Adam) diciptakan oleh Allah SWT “sangat sempurna”, hingga Malaikat pun sujud (hormat) kepada Manusia, kecuali Setan/Iblis.

Jika ada seorang hamba Allah yang mengatakan bahwa “Manusia tidak sempurna”, mereka itu temannya setan/iblis.

Dan jika ada seorang hamba Allah yang mengatakan bahwa manusia berasal dari “Kera/Monyet” itu teori menyesatkan yang diajarkan oleh Setan/Iblis untuk diperkenalkan kepada Anda, jika Anda percaya maka Anda juga temannya Setan/Iblis.

Wallahu a’lam bissawwab

0 komentar:

Posting Komentar

pesan2

Primbon